Sy pernah melihat seorang dosen universitas memposting artikel yg mereferensi artikel kaffein kopi yg ada pd sebuah situs berisi pornografi, judi, dan narkotika. Dia tidak menyadari apa yg sudah dia lakukan.
Dia tidak tau kalau kredibilitas posting dia itu merujuk pd situs berkualitas rendah. Situs pornografi itu biasa di-blacklist search engine. Situs judi dianggap website yg autority / kepakaran rendah di mata robot google, googlebot. Apalagi soal situs narkotika atau narkoba, bila bukan website ber-domain gov, maka besar kemungkinan dianggap situs spammer penjual viagra.
Memang sudah tabiat pengguna internet untuk tidak mengecek link referensi sebuah artikel. Mereke tidak berniat melihat dan belajar informasi dibalik cerita. Padahal, biasanya, para halaman referensi kita bisa mendalami inti topik posting yg kita baca.
Tapi bukan cuma itu hikmah dibalik tindakan dosen tsb. Kita tidak disaran untuk menerbitkan posting pada situs yg jelek. Namun tentang seseorang itu sebaiknya membuat halaman posting mereka itu dioptimasi sebersih mungkin. Tujuan agar mudah diberik link balik orang lain. Jadi, bila kita punya artikel bombastis yg ber-mutu tinggi. Maka sebaiknya kita meletakkannya pada situs yg ber-reputasi baik. Hal ini membantu penyebaran situs tsb. Selain itu, kita juga aman dari pinalti google.
Untuk amannya, letakkan saja pada situs kita sendiri. Sy pribadi memiliki banyak dummy blog. Ambil contoh bakawan.co.cc dan bakawati.co.cc. Keduanya dimaanfaatkan sebagai sumber backlink (dan juga peletakkan iklan google adsense). Sampai hari ini, sistem backlink ini paling ideal bagi sy daripada submit ke website artikel gratis. Apalagi sy bisa mengkontrol apa yg perlu ditampilkan dan apa yg tidak boleh ditampilkan.
Sy rasa nasehat singkat ini bisa membuat kita hati hati bila ingin mengundang linkbait ke konten blog. Dari pada meletakkannya pada situs jelak, lebih baik pada situs sendiri.