Tuesday, 3 March 2009

Polda Metro Jaya berhasil menciduk kaki tangan VAS, pembobol dana Asian Agri

Kerja keras Polda Metro Jaya selama +/- 2 minggu atas kasus pembobolan dana Asian Agri +/- sejumlah Rp.28,5 miliar telah membawa hasil. Setidaknya kaki tangan VAS yang diduga otak pelaku pembobolan dana telah ditangkap Polda Metro sejak Sabtu, 2 Desember 2006 lalu. Pertama adalah HS, ditangkap di salah satu niteclub RM, Jakarta Kota. Kemudian suami-istri AFS dan Gr diciduk pada Senin, 4 Desember 2006. Tertangkapnya ke-tiga kaki tangan / komplotan VAS ini dibenarkan oleh Agus Pangaribuan, Kanit Sersereskrim Polda Metro Jaya. “Benar”, demikian kata Agus. ”Mudah-mudahan otak pelaku, VAS, dan semua komplotannya dapat digulung dalam waktu yang tidak terlalu lama”, demikian penegasan Agus mantap.

Dari pengembangan penyidikan sementara oleh Polda Metro diperoleh keterangan dari kaki tangan VAS yang telah tertangkap, bahwa tindakan VAS membobol dana Asian Agri dilakukannya karena merasa sakit hati atas mutasi kerja terhadap dirinya yang dilakukan oleh Manajemen Asian Agri. Sejak saat itu VAS mempersiapkan semua tindakan untuk membobol dana Asian Agri, termasuk apabila VAS tertangkap. Tidak tanggung-tanggung bukan saja dokumen identitas palsu, Kartu Tanda Penduduk palsu keluaran Tangerang, Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran, namun juga berbagai dokumen perusahaan palsu.

Apa kata Semion Tarigan atas tertangkapnya kaki tangan VAS ini ? “Kami belum tahu itu, belum menerima kabar dari pihak kepolisian,” demikian kata Semion Tarigan, Direktur Humas Asian Agri. “Namun begitu jika benar sudah tertangkap, itu berita yang baik dan lagi-lagi menunjukkan kerja kepolisian yang begitu baik dan profesional. Mudah-mudahan VAS dapat segera tertangkap untuk mengetahui lebih jauh komplotannya dan maksud dari pembobolan ini,” lanjut Semion Tarigan. “Dari dokumen yang ditemukan, diketahui setidaknya VAS telah mempersiapkan aksinya sejak tahun 2004. VAS adalah seorang ahli di bidang IT / computer networking. Data perusahaan menunjukkan VAS kelahiran Singkawang, 21 Januari 1963, seorang ahli keuangan, tamatan Universitas Indonesia pada tahun 1990, kemudian melanjutkan pendidikan S-2 di Hawaii Pacific University, Honolulu, tahun 1994”.

Pembobolan dana Asian Agri

Kejadian pembobolan terjadi pada 15 November 2006 yang lalu. Bank Fortis Kantor Cabang Singapura menerima 2 aplikasi pemindahan dana Asian Agri Abadi Oils & Fats Limited. Di dalam ke-2 aplikasi tersebut diinstruksikan pemindahan dana sejumlah +/- Rp.30 Miliar ke dalam rekening 2 badan hukum yang ada di Bank Panin, yaitu PT. Asian Agri Jaya dan PT. Asian Agri Utama. Keesokan harinya, 16 November 2006, pelaku hampir berhasil memindahkan semua dana yang ada di dalam rekeningnya jika saja teller Bank Panin tidak hati-hati yang mencurigai adanya masukan dana ke dalam ke-2 rekening tersebut karena sebelumnya rekening ini tidak ada aktivitasnya.

Atas perkara ini Asian Agri telah mengajukan laporan pidana baik dihadapan kepolisian Singapura maupun Polda Metro Jaya yang

Sekonyong-konyong dalam upaya Asian Agri sedang melakukan penyelidikan internal kejadian ini, seorang karyawannya, berinisial ”VAS” yang telah bekerja di Asian Agri Kantor Medan sejak 1999, menghilang sejak 17 November 2006. ”Pada awalnya kami mengira VAS diculik oleh sindikat pembobol dana,” demikian dijelaskan Semion Tarigan dalam temu media pada 1 Desember 2006 lalu ”namun ternyata diduga dialah otak pelakukan, karena yang bersangkutan kabur sejak 17 November 2006 meninggalkan ke-3 anak dan istrinya”. Sebagaimana penjelasan Semion dalam temu media pada 1 Desember yang lalu, saat ini VAS dan komplotannya telah ditetapkan dalam status Daftar Pencarian Orang. Perkara pidana ini tidak saja melibatkan Kepolisian Republik Indonesia, namun juga Kepolisian Republik Singapura sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Polisi No. !/20061116/7000. Apakah terdapat sindikat di belakang VAS ? ”Kami belum tahu itu”, kata Semion Tarigan. ”Walaupun di dalam emailnya VAS menegaskan mempunyai ”teman-teman”, namun kami mencoba berpikiran jernih dan fokus. Memang ada kabar adanya dugaan di belakang VAS ada pihak-pihak tertentu yang mungkin berusaha memancing diair keruh, memanfaatkan permasalahan perusahaan ini untuk kepentingan lain, pendeknya berupaya menggunakan kejadian ini untuk (kembali) memukul Grup usaha Asian Agri, Raja Garuda Mas Indonesia” lanjut Semion lagi.

VAS balik mengancam, namun Asian Agri tidak gentar

Sinyalemen Semion tersebut setidaknya dapat diketahui dari e-mail VAS kepada Pimpinan Asian Agri sejak 20 November 2006 yang minta agar Asian Agri tidak memproses lebih lanjut di kepolisian atas kasus pembobolan dana tersebut. Dalam kesempatan lain melalui pembicaraan handphone VAS menegaskan mempunyai “teman-teman” yang menyarankannya untuk memukul balik Asian Agri melalui jaringan internet dan lain-lain, membuat keos Asian Agri, apabila proses dikepolisian tidak dihentikan. “Betul ada ancanam tersebut, namun kami tidak gentar sedikitpun. VAS pembuat dokumen palsu, akte kelahiran dan Kartu Keluarga yang begitu sulitpun dapat dipalsukannya, apalagi sekedar dokumen perusahaan. Bagaimana caranya VAS dapat memperoleh tandatangan dari Bupati, Camat dan sebagainya ? ini menunjukkan orang yang sangat lihat dan mempunyai otak kriminal. Jika perusahaan tunduk pada ancaman ini, maka organisasi Asian Agri secara keseluruhan dapat bubar. Oleh karenanya kami tegaskan tidak gentar atas ancamannya, akan kami hadapi. Kami juga mengharapkan semua pihak dapat memahami permasalahan ini secara proporsional. Itu adalah perbuatan pidana yang harus tegas dihukum. Jangan kita dibolak-balik pikirannya. Bukti-bukti yang diperoleh kepolisian menunjukkan VAS ahli membuat dokumen palsu, ahli komputer, sehingga tidak ada kesulitan baginya memalsukan data perusahaan untuk menunjukkan seolah-olah benar”, tegas Semion

”Secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada Istri yang ditinggalkan VAS yang sampai saat ini sangat membantu upaya penangkapan terhadap VAS”, tambah Semion lagi. ”Istrinya menyerahkan kepada pihak kepolisian semua dokumen pribadi VAS, baik pasport yang digunakannya selama ini maupun dokumen lain. Sampai saat ini demi alasan kemanusiaan dan simpati kepada istri dan anak-anaknya, perusahaan masih mempersilahkan istri dan anak-anaknya tinggal di rumah yang disediakan perusahaan. Kami tidak menyangka sama sekali VAS dapat melakukan tindakan kriminal ini.” tutup Semion.

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008